Mutiara karya Syeikh Abdul Qadir Jailani
Bertakwalah kepada Allah, taatilah Dia, milikilah kesucian hati, kendali diri, kebiasaan memberikan hal-hal bermanfaat. Jauhkanlah penderitaan dan kemiskinan, jagalah kesucian ruhaniwan, bergaullah dengan sesamamu, nasihatilah kaum muda dengan kebaikan, jauhilah permusuhan dengan sahabat, jauhilah pula mereka yang salik, dan bertolong-tolonganlah dalam hal-hal agamis dan duniawi. Hakikat kemiskinan agamis berupa ketakbolehan menyampaikan kebutuhan-kebutuhan kepada sesamanya. Hakikat kekayaan agamis berupa ketakbutuhan akan ciptaan, semisal diri. Tasawuf dicapai lewat kelaparan dan pematangan diri dari hal-hal yang disukai dan dihalalkan. Jangan berpintar-diri di hadapan seorang darwis, sebab unjuk pengetahuan membuatnya tak senang. Bersikap lembutlah terhadapnya, sebab kelembutan membuatnya senang. Tasawuf didasarkan pada delapan hal: 1. Kemurahan Nabi Ibrahim; 2. Kepasrahan Nabi Ishak; 3. Kesabaran Nabi Ya'kub; 4. Doa Nabi Zakaria; 5. Kemiskinan Nabi Yahya; 6. Berpakaian Wool seperti Nabi Musa; 7. Berlanglang Buana seperti Nabi Isa; 8. Kesahajaan Nabi Muhammad saw. |






